Rabu, 02 Mei 2018

Review Novel "Edensor" Karya Andrea Hirata

Perjalanan Anak Indonesia Di Negeri Orang

I.                   Identitas Buku

Judul Buku                              : Edensor
Penulis                                     : Andrea Hirata
ISBN                                       : 978-602-7888-98-2
Penerbit                                   : PT Bentang Pustaka
Penyunting                              : Imam Risdiyanto
Perancang sampul                   : Satrio
Tahun Terbit                           : 2014
Cetakan/edisi                          : Ke-4/ revisi
Tebal/ jumlah halaman           : xii + 290 halaman

II.                Ringkasan Isi Buku
Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan.” merupakan kutipan yang akan kalian temukan ketika pertama kali membaca Novel Edensor yang berasal dari pemikiran Harun Yahya. Novel ini merupakan buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Novel ini menceritakan tentang perjalanan dua orang anak manusia menyusuri daratan eropa untuk mencari ilmu.
Cerita dimulai dengan kisah antara Ikal dengan lelaki tua yang bernama Weh. Bagi Ikal, Weh adalah orang pertama yang mengajarinya untuk mengenali diri sendiri. Cerita dilanjutkan dengan kenakalan-kenakalan yang dibuat oleh Ikal. Hal itu menyebabkan diri nya harus berganti nama sebanyak tiga kali, dari nama Aqil Barraq Badruddin berganti menjadi Wadudh dan akhirnya berganti lagi menjadi Andrea Hirata, sesuai dengan keputusan dan kemauannya sendiri.  
Setelah lulus SMA Ikal dan Arai merantau ke Jawa. Mereka adalah dua saudara tidak sekandung. Arai diasuh oleh keluarga Ikal karena ibu bapaknya meninggal. Keduanya menjadi saudara yang kompak, konyol, dan nakal, namun cerdas. Keduanya selalu bersama baik ketika masih SMA maupun setelah mereka bekerja di Jakarta.
Setelah menyelesaikan kuliah strata satu, Ikal dan Arai mengikuti tes beasiswa untuk sekolah strata dua ke Eropa. Mereka pun diterima di Universitas Sorbonne Prancis. Mereka langsung berangkat ke Paris. Sesampainya di Paris, Ikal dan Arai tidak diperbolehkan menempati asrama oleh Simon Van Der Wall dikarenakan kelengkapan administrasi mereka belum lengkap. Akhirnya mereka terpaksa tidur di bangku taman di tengah badai salju yang meliputi Kota Paris pada malam itu. Keesokan harinya Simon Van Der Wall meminta maaf kepada Ikal dan Arai atas kejadian kemarin malam.
Seminggu kemudian Ikal dan Arai mengunjungi Menara Eiffel. Sesampainya disana mereka sangat takjub akan bangunan kokoh yang tinggi menjulang itu. Impian mereka untuk melihat Menara Eiffel kini menjadi nyata, bangunan tinggi itu sekarang ada dihadapan matanya.
Di Prancis ternyata ada orang Indonesia yang terkenal. Orang itu ialah Anggun C. Sasmi. Lagu-lagu yang dinyanyikan olehnya diputar di seluruh radio lokal. Lagu tersebut menghiasi setiap sudut Kota Prancis. Dari orang tua sampai anak-anak semuanya menyukai lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Anggun. Hal itu juga yang membuat Ikal dan Arai kagum akan Kota Paris.
Di kampus Ikal memiliki banyak teman yang berasal dari negara, suku, ras, dan latar belakang yang beragam. Menurut pandangannya, masing-masing temannya itu punya kelebihan dan keunikan tersendiri. Teman-temannya yang berasal dari kelas atas punya pengaruh yang cukup kuat di kampus. Mereka memiliki gagasan – gagasan yang sangat cemerlang. Tentunya hal tersebut sangat berbeda dengan kepribadian orang – orang Indonesia.
Ada seorang wanita cantik dan elegan yang mencuri perhatian setiap pria di kampus. Namanya adalah Katya. Setiap ada kesempatan, pria-pria berbagai bangsa merubung Katya, berlomba-lomba membuatnya terkesan. Meskipun begitu, Ikal tak termasuk dalam kelompok penebar pesona itu. Pria yang paling bersemangat untuk mendapatkan hati Katya adalah Thompson dan MVRC Manooj, tapi tak satu pun dari mereka berhasil mendapatkan hati Katya. Sampai suatu hari Ikal dan Katya berpacaran dan mengumumkannya secara resmi. Tentu saja hal tersebut membuat Thompson dan MVRC Manooj iri bukan kepalang, karena mereka beranggapan bahwa Ikal bukanlah pria idaman bagi Katya.
Setelah dua bulan hubungan mereka pun harus kandas. Semua itu dikarenakan ketidaknyamanan Ikal pada Katya. Katya menganggap bahwa laki-laki bagaikan sebuah hiburan, apabila telah bosan maka ganti dengan yang baru. Ucapan Katya itu membuat Ikal berpikiran bahwa Katya tidak serius dengan hubungan yang mereka jalani.
Liburan musim panas kali ini, Ikal dan Arai berencana untuk melakukan perjalanan mencari A Ling, kekasih dambaan Ikal. Perjalanan keliling Eropa dan Afrika itu mereka lakukan bersama kelima orang temannya. Akhirnya perjalanan ini dijadikan sebagai ajang pertaruhan untuk mengukur keberanian untuk menahklukkan tantangan dengan cara pertaruhan lokasi tempuh terjauh dan pencarian uang dengan jalur seni. Penjelajahan panjang menjelajahi benua eropa dengan bermodal semangat dan keberanian. Hal tersebut mewarnai petualang Ikal dan Arai.
Perjalanan dimulai dari kota Paris Perancis melintasi benua Eropa dan berakhir di Spanyol. Pencarian Andrea akan cinta masa kecil telah membawa mereka melintasi rute perjalanan yang panjang melintasi benua Eropa hingga Tunisia, Zaire dan Casablanca di benua Afrika. Rasa lapar, kelelahan serta ancaman kematian karena kedinginan tidak menyurutkan semangat dan keberanian Andrea untuk mencari A Ling.
Ikal dan Arai pulang ke Eropa tanpa dapat menemukan A Ling. Namun anehnya, Ikal merasa tidak pulang dengan tangan hampa, karena ia telah berupaya sekuat tenaga dan pada titik akhir upaya tersebut hasilnya nihil. Maka sebenarnya Ikal telah menemukan hal yang ia cari yakni kenyataan, kenyataan yang harus dihadapi sepahit apapun keadaannya. Semua itu telah mempertemukan Ikal dengan salah satu pencarian terbesar dalam hidupnya, yaitu cinta.
 Mereka kembali mengerjakan rutinitas kuliah mereka. Namun suatu hari rutinitas itu terpecah. Katya menelpon Ikal dan menyuruhnya segera ke kampus. Tiba dikampus Ikal melihat Arai digotong, hidungnya berdarah, ia masuk ICU. Arai terserang Asthma bronchiale. Akhirnya Arai harus dipulangkan ke Indonesia, Ikal merasa sedih harus berpisah dengan Arai. Hari demi hari Ikal lalui dengan menyibukan diri dengan risetnya. Tiba tiba Maurent memanggil Ikal dan mengabarkan Prof Turnbull akan pensiun dan pulang kampung ke Sheffield Inggris, dan mengabarkan kalau tak ingin kehilangan waktu, Ikal harus mengikuti exchange program, pindah ke Sheffield Hallam University.
Bus merayap, Ikal semakin dekat dengan desa yang dipagari tumpukan batu bulat berwarna hitam. Ikal merasa menembus lorong waktu dan terlempar dalam negeri khayalan yang telah lama hidup dalam hatinya. Kemudia Ikal bergegas meminta sopir berhenti. Ikal kembali teringat akan keindahan tempat ini selama belasan tahun, dan tiba-tiba tersintesa persis di depan matanya. Kemudian Ikal bertanya kepada seorang ibu untuk memberi tahu nama tempat ini. Kemudian ibu itu menjawab. “Sure lof, it’s Edensor…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar